Selasa, 04 Februari 2020

Cara Membuat Outline dalam Menulis Cerita




Assalamualaikum wr. wb.

Berjumpa kembali dengan saya, kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat outline. Mungkin masih ada beberapa dari kita yang belum mengetahui apa itu outline.

Outline sendiri di sini disebut sebagai garis besar suatu cerita.

Banyak yang beranggapan jika outline yang kita siapkan belum matang, maka cerita yang dihasilkan juga akan acak-acakan. Sebenarnya, itu semua tergantung dari diri masing-masing. Karena banyak orang yang juga menulis cerita tanpa menggunakan outline. Saya sendiri biasa menggunakan outline agar nanti di tengah-tengah cerita tidak mentok. Untuk pemula yang masih belajar menulis seperti saya, lebih baik menggunakan outline terlebih dahulu.

Oke, langsung saja kita bahas mengenai cara menyiapkan outline yang baik (versi saya sendiri).


1. Tentukan Tema

Minimal tahu garis besarnya kita mau nyeritain apa. Misalnya kita mau buat cerita tentang vampir-vampiran gitu, berarti tema dari cerita kita fantasi. Namun baru-baru ini, vampir telah mempunyai genre tersendiri.

2. Mulai Susun Outline

Di sini biasanya saya menggunakan cara yang ... apa, ya?
Jadi gini, tahu struktur cerita, kan? Itu, lho, yang orientasi, komplikasi, klimaks dan resolusi. Jadi pada tahap ini, biasanya saya membagi cerita mejadi minimal 4 bagian yang terdiri dari : orientasi, komplikasi, klimaks dan resolusi. Pada tahap ini kita membuat garis besar tentang serangkaian kejadian yang akan terjadi pada bagian-bagian tersebut.

Biasanya yang membuat saya bingung setengah mati adalah bagaimana cara kita memasuki bagian baru tersebut. Seperti kita yang mau mulai konflik, tapi gak tahu konflik yang munculnya apa dulu.
Nah, pada tahap ini, sebaiknya kita harus memikirkan tentang konflik-konflik apa saja yang akan dialami para tokohnya dan serangkaian peristiwa penting, juga bisa mulai menyusun plot twist. Oh, ya, jangan lupa untuk menentukan ending.

3. Susun Chapter
Maksudnya susun chapter adalah kita mulai menyusun judul per-chapter dari cerita kita dan menentukan hal apa saja yang akan dibahas pada setiap chapter tersebut. Jadi kita telah punya target pada chapter berapa cerita kita tamat. Intinya pada tahap ini adalah perincian dari tahap yang kedua. Pada tahap kedua kita membaginya menjadi empat, pada tahap ini kita membaginya lagi sesuai jumlah chapter-nya.

4. Mulailah untuk Menulis

Jangan lupa mengucap, "Bismillah".
Semangat!


Mungkin sekian postingan dari saya kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan karena saya juga sama-sama dalam proses belajar. Semoga info ini dapat membantu^^

Wassalamualaikum wr. wb.


.o0o.

1 komentar:

Penggunaan Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya

 Assalamualaikum wr wb.  Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya. Pada postingan in...